Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis blog ini

Minggu, 03 Maret 2013

Kerja Seni dan Istilah Seniman

Lukisan tangan dari tangan: Sumber: http://ts3.mm.bing.net/th?id=HN.608040285531737162&pid=15.1

     
          Nasbahry Couto


"Art (Seni) adalah bisnis dan didekati oleh setiap perusahaan kapitalis (baik dalam bentuk seni murni dan desain), sebab meningkatkan semua kualitas benda, produksi, maupun perolehan mereka. 'Seniman abad ke-21 dituntut untuk bereksperimental dan inovatif, dan untuk mendorong longgarnya batas-batas seni, disamping memanfaatkan pengembangan individualitas yang khas dan berharga. Dalam peran pasar dan kewirausahaan berikut jaringannya, seniman didorong untuk meningkatkan dan mengeksploitasi individualitas mereka dan untuk memberi makna mitos yang positif dan populer untuk memperkuat sifat keaslian kerja seni mereka. Namun, sebaliknya banyak seniman kontemporer secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk melanggengkan lambang-lambang keterasingan simbolik mereka (dalam sosial, ekonomi atau budaya), dan dengan keluar dari jaringan bisnis (yang berakhir pada langgengnya) mitos keterasingan dan romantika bohemian mereka.

Kerja Seni dan Istilah Seniman

Hal 2

Beberapa Istilah yang Dipakai untuk Kata Seniman (artis)
  1. Pelukis. Dalam dunia seni, pelukis adalah orang yang menciptakan karya seni dua dimensi berupa lukisan. Selain pelukis, istilah yang pernah populer sebagai padanan kata ini adalah ahli gambar. Hal tersebut dibuktikan dengan pernah berdirinya sebuah komunitas para pelukis Indonesia dengan nama Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938. Komunitas ini bertujuan sebagai ajang belajar dan berbagi di antara para pelukis Indonesia saat itu 
  2. Pematung. Dalam dunia seni, pematung adalah orang yang menciptakan karya seni tiga dimensi berupa patung 
  3. Aktor. Yaitu orang yang memerankan tokoh tertentu dalam suatu pertunjukan di panggung, acara televisi, atau film. Semula sebutan ‘aktor’ secara eksklusif diperuntukkan bagi pemeran laki-laki, tapi istilah itu sekarang dipakai untuk pemeran laki-laki maupun perempuan. Meskipun demikian, sebagian orang menyebut ‘aktris’ untuk pemeran perempuan. Aktor atau aktris biasanya adalah orang yang dididik atau dilatih secara khusus dalam suatu kursus atau sekolah akting. Istilah pemeran sering dirancukan dengan istilah artis (kata artis dalam bahasa Inggris mengacu kepada artist/seniman). Mungkin kemiripan bunyi dengan actress (pemeran perempuan) yang menjadi penyebabnya. Seorang aktor adalah juga seorang intelektual, harus mempunyai minat besar untuk belajar, membaca, mendengar, dan bergaul. Intensitas dalam kegiatan menuju tataran sebagai intelektual itu menyebabkan seseorang mampu mencapai kepekaan dalam banyak hal. Kepekaan atau sensitivitas inilah yang nantinya menjadi bekal utama seorang aktor dalam menyikapi dan menafsirkan perannya, sehingga dia tidak hanya menjadi robot yang digerakkan sutradara. Aktor harus memberi bentuk lahir pada watak dan emosi pelaku. Watak yang harus diperankan itu mempunyai tiga bagian yang harus tampak, yaitu: watak tubuh, watak pikiran, dan watak emosi. Aktor dituntut untuk menciptakan keseluruhan hidup sukma manusia di atas panggung. Sukma manusia itu harus dapat dilihat dari segala segi, baik fisik, mental, maupun emosional. Pemeranan yang baik ditentukan oleh:- casting yang tepat,- make-up yang tepat,- pemahaman dan penghayatan yang cerdas terhadap tokoh yang diperankan,- kecakapan pemeran menampilkan emosi-emosi tertentu,- kewajaran dalam akting,- kecakapan menggunakan dialog,- timing yang tepat,- adanya adegan dramatik untuk dibawakan oleh pemain. 
  4. Aktris. Pemeran perempuan dalam sebuah film. dsb

Sering dilihat, yang lain mungkin juga penting