Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis blog ini

Minggu, 26 Mei 2013

Lagu Dangdut, Pop dan Rock pada Acara Perkawinan di Minangkabau

Diramu oleh 
Nasbahry Couto

Sebuah prosesi perkawinan adat Minang kabau, di kawasan pedesaan di kota Padang
.
Dalam upacara adat Perkawinan Minang di Sumatera Barat, khususnya di kota Padang --yang penulis amati-- ada beberapa unsur wajib dilaksanakan yang berbeda dengan daerah lainnya yang mentradisi di kawasan ini. Namun penulis tidak akan mengulangi pembahasan tentang upacara adat itu, sebab masalah ini sudah banyak di kaji di berbagai situs di internet dan buku-buku yang ditulis oleh penulis tentang adat perkawinan Minangkabau.

Menurut penulis, lazimnya sebuah upacara adat maka perihal ini banyak hubungannya dengan sifat kesucian, kesakralan, dihormati  serta di jaga kelestariannya oleh sebuah komunitas tradisi. 

Namun ada beberapa kebiasaan yang memberatkan pihak perempuan Minang (mungkin khusus hanya di kota Padang) dan juga masalah lingkungan yang dapat ditimbulkannya   antara lain.
  1. Uang jemputan kepada pihak mempelai laki-laki
  2. Penyewaan tenda dan pelaminan
  3. Penyewaan musik orgen dan perangkatnya seperti penyanyi dan speaker dsb.
  4. Akibat dari acara di atas maka terjadi pemakaian listrik PLN secara ilegal untuk kebutuhan acara musik orgen dan pesta malam hari (anehnya pemakaian listrik ini sering dibiarkan oleh PLN sendiri, mungkin menyokong pemakaian ilegal ini)
  5. Pada tempat tertentu diadakan permainan judi penyediaan minuman keras, pada malam pesta (oleh sponsor tertentu)
Apa yang ingin penulis ungkapkan dalam tulisan ini bukan hanya tradisi ini yang nampaknya  bertentangan dengan prinsip kesakralan/kesucian sebuah perkawinan cara lama, tradisi baru ini terlihat seakan menonjolkan sebuah ekspresi kebebasan dan kegembiraan, yang berakar dari kebudayaan campuran (Melayu, Arab, India, dan Barat). Mengenai musik ini akan penulis uraikan lebih panjang lebar pada uraian-urain selanjutnya.
 

Penyediaan tenda besar untuk acara perkawinan, tidak jarang berada di jalan besar

Untuk menghibur tamu, lebih-lebih lagi untuk memancing "warga kampung" untuk datang, pihak penyelenggara perkawinan umumnya menyediakan tenda besar, kursi untuk duduk-duduk, kopi, teh, serta makanan kecil lainnya. Bahkan tidak jarang juga minuman khusus untuk sekedar untuk menikmati musik ini. 

Seperti  yang kita ketahui pada masa sekarang jenis musik ini sangat populer di berbagai kawasan di Indonesia, tidak hanya khusus di lokasi yang penulis ceritakan ini. Di lokasi ini umumnya disajikan sampai larut malam, atau sampai dinihari, jam 3 pagi. Seperti biasanya, musik ini tidak jarang dinyanyikan oleh penyanyi wanita berpakaian minim disertai goyangan pinggulnya yang menarik bagi anak-anak muda. Lagu dangdut ini tidak jarang mempertontonkan aurat tubuh perempuan yang sekiranya janggal dan keliru pula jika di tonton oleh anak-anak dan orang tua. Apalagi jika acara itu di pertontonkan di dekat sebuah mesjid. Penulis melihat bahwa acara ini  sebenarnya tidak masalah sebab sebagian besar warga ikut menikmati dan sebagai antisipasi jika terlihat oleh pihak orang tua dan pemuka masyarakat bahwa penyanyi ini sudah "keterlaluan", akibatnya para penyanyi ini akan mendapat teguran keras. 


 

Penyediaan panggung untuk acara musik dangdut di sekitar tenda

Sebaliknya, memang tidak semua warga kampung ikut menikmatinya, oleh karena acara ini dapat mengganggu telinga warga yang akan tidur akibat speaker yang dibunyikan sangat keras. Akibatnya, banyak orang tidak bisa tidur, oleh lagu dan musik ini.  Untuk memahami uraian di atas silahkan klik video di bawah ini. Bagaimana komentar Anda?

Untuk melihat lokasi hajatan lihat (klik kanan Wikimapia ini)

Lihat video ini (Watch this video)


Catatan 
1) Musik Dangdut. Seperti yang kita ketahui, dangdut adalah aliran musik yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, Dangdut adalah musik yang sangat " Merakyat bagi bangsa Indonesia " sejak zaman berdirinya negara Indonesia. Musik dangdut adalah perpaduan antara alat musik Indonesia, Arab, India, dan Barat yang dimainkan bersama-sama. Kemudian seiring berjalannya waktu, harmoni musik ini dipengaruhi oleh orkestra barat serta irama samba dan rumba. Pengaruh itu akhirnya membawa musik ini masuk ke dalam tradisi melayu yang berkembang di daerah yang jauh dari ibu kota dan merupakan tempat tinggal para musisi dan kritikus musik, terutama di daerah Padang dan Medan.
2) Musik Orgen, adalah musik yang dimainkan melalui keyboard electronic, alat musik elektronik ini populer untuk menggantikan alat musik tradisional. Berbagai kemampuan suara alat musik tradisional seperti gendang, suling dan sebagainya, dapat direkam dan dimainkan pada keyboard orgen

1.   Sejarah Perkembangan Musik Dangdut Indonesia, (History Of Music Dangdut)

Perjalanan musik dangdut ternyata memiliki sejarah panjang, jauh sebelum penamaan musik ini terjadi. Tarik-menarik popularitas musik ini antara biduan Indonesia dan Malaysia juga sempat terjadi, meski akhirnya musisi dangdut Tanah Air tampil mendominasi. Berawal dari periode kolonial Belanda, waktu itu ada perpaduan alat musik Indonesia, Arab dan Belanda yang dinamakan bersama-sama dalam Tanjidor. 

Musik ini merupakan orkestra mini yang khas dan dipertunjukkan sambil berjalan oleh para budak peliharaan tuan-tuan kulit putih penguasa pekebunan di sekitar Batavia. Sepanjang abad 19, banyak pengaruh dari luar diserap oleh masyarakat Indonesia. Misalnya pengaruh dari Cina yaitu ansambel Cina-Betawi yang disebut gambang kromong dan juga keroncong.

Pada dasarnya, bentuk musik dangdut berakar dari musik melayu pada tahun 1940-an. Irama melayu sangat kental dengan unsur aliran musik dari India dan gabungan dengan irama musik dari arab. Unsur Tabuhan Gendang yang merupakan bagian unsur dari Musik India digabungkan dengan Unsur Cengkok Penyanyi dan harmonisasi dengan irama musiknya merupakan suatu ciri khas dari Irama Melayu merupakan awal dari mutasi dari Irama Melayu ke Dangdut. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).

Keterangan gambar di bawah : P. Ramlee (dari Malaya), Ellya dan cuplikan film Melayu

Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India), Husein Bawafie sang pencipta Boneka dari India, Munif Bahaswan, serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).


Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, pop, rock, bahkan house music. Irama melayu menjadi suatu aliran musik kontemporer, yaitu suatu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.
Pada tahun 1960 an Musik melayu mulai dipengaruhi oleh banyak unsur mulai dari gambus, degung, keroncong, langgam. Dan mulai jaman ini lah sebutan untuk Irama Melayu mulai berubah menjadi terkenal dengan Sebutan Musik Dangdut. Sebutan Dangdut ini merupakan Onomatope atau sebutan yang sesuai dengan bunyi suara bunyi, yaitu bunyi dari Bunyi alat musik Tabla atau yang biasa disebut Gendang. Dan karena bunyi gendang tersebut lebih didominasi dengan Bunyi Dang dan Dut, maka sejak itulah Irama Melayu berubah sebutanya menjadi suatu aliran Musik baru yang lebih terkenal dengan Irama Musik  Dangdut.Pada jaman era Pra 1970 an ini seniman dangdut yang terkenal antara lain : M. Mashabi, Husein Bawafie, Hasnah Tahar, Munif Bahaswan, Johana Satar, Ellya Kadam

Menjelang 1970, Rhoma Irama mulai menunjukkan kemampuan bermusiknya di irama dangdut. Rasa tidak puas dan keinginan terkenal mendorong Rhoma Irama menciptakan irama musik baru. Irama musik Melayu dikombinasikan dengan aliran musik rock, pop, dan irama lain. Hasil yang diciptakan adalah irama dangdut. Semenjak masa itu, istilah dangdut semakin populer di Indonesia. Lagu-lagu yang diciptakan Rhoma Irama tidak sekedar menampilkan keindahan. Lirik-lirik yang bermakna dakwah merupakan isi lagu-lagunya. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.


Era Musik Dangdut Setelah 1970-an mulai banyak sekali Musisi dan seniman dangdut ini, dan musik ini mulai memasyarakat di semua kalangan Rakyat Indonesia antara lain Hamdan ATT, Meggy Zakaria,Vetty Vera, Nur Halimah, Iis Dahlia, Ikke Nurjanah, Itje Trisnawati, Evi Tamala, Dewi Persik, Kristina, Cici Paramida, Inul Daratista dan banyak Insan Musik dangdut lainnya.


Aliran Musik Dangdut yang merupakan seni kontemporer terus berkembang dan berkembang, pada awal mulanya Irama Dangdut Identik dengan Seni Musik kalangan Kelas Bawah dan memang aliran seni Musik Dangdut ini merupakan cerminan dari aspirasi dari kalangan Masyarakat kelas bawah yang mempunyai ciri khas kelugasan dan Kesederhaan nya.

Karena sifat kontemporernya maka di awal tahun 1980 an Musik dangdut berintaraksi dengan aliran Seni musik lainnya, yaitu dengan masuknya aliran Musik Pop, Rock dan Disco atau House Musik. Selain masuknya unsur seni Musik Modern Musik dangdut juga mulai bersenyawa dengan irama musik tradisional seperti gamelan, Jaranan, Jaipongan dan musik tradisional lainnya.

Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Sub genre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).Ketenaran musik dangdut semakin meningkat dengan terbentuknya Grup Soneta di tahun 1973. Soneta merupakan grup atau orkes melayu yang dipelopori oleh Rhoma Irama. Sound of Moslem dan Raja Dangdut merupakan julukan yang diberikan masyarakat kepada Rhoma Irama dan grupnya.


Maka pada jaman 1990 mulailah era baru lagi yaitu Musik Dangdut yang banyak dipengaruhi musik Tradisional yaitu Irama Gamelan yaitu Kesenian Musik asli budaya jawa maka pada masa ini Musik Dangdut mulai berasimilasi dengan Seni Gamelan, dan terbentuklah suatu aliran musik baru yaitu Musik Dangdut Camputsari atau Dangdut Campursari. Meski Musik dangdut yang lebih Original juga masih exist pada masa tersebut.


Popularitas musik dangdut memicu tanggapan negatif dari pemusik irama non dangdut. Musik dangdut dianggap sebagai musik kampungan. Pemusik irama non dangdut memandang dangdut sebagai musiknya kalangan bawah. Pandangan negatif tersebut tidak menghentikan kreatifitas dan keinginan bermusik para musisi dangut. Pada masa 1980-1990, bermunculan penyanyi-penyanyi dan musisi dangdut yang berbakat dan mendapatkan penggemar sangat banyak. Pada masa ini mulai terdapat upaya dari musisi dangdut untuk membawa dangdut ke arah yang lebih terhormat. Evie Tamala mendendangkan musik dangdut di Amerika Serikat. Ia membuat video klip lagunya di negara tersebut. Stasiun televisi di Indonesia mulai menampilkan dangdut sebagai tayangannya.

Pada era tahun 2000 an seiring dengan kejenuhan Musik Dangdut yang original maka diawal era ini Para musisi di wilayah Jawa Timur di daerah pesisir Pantura mulai mengembangkan jenis Musik Dangdut baru yaitu seni Musik Dangdut Koplo. Dangdut Koplo ini merupakan mutasi dari Musik Dangdut setelah Era Dangdut Campursari yang bertambah kental irama tradisionalnya dan dengan ditambah dengan masuknya Unsur Seni Musik Kendang Kempul yang merupakan Seni Musik dari daerah Banyuwangi Jawa Timur dan irama tradisional lainya seperti Jaranan dan Gamelan. Dan berkat kreatifitas para Musisi Dangdut Jawa Timuran inilah sampai saat ini Musik Dangduk Koplo yang Identik dengan Gaya Jingkrak pada Goyangan Penyanyi dan Musiknya ini saat ini sangat kondang dan banyak digandrungi segala kalangan masyarakat Indonesia.

Pada era Musik Dangdut Koplo inilah mulai memacu tumbuhnya Group Musik Dangdut yang lebih terkenal dengan sebutan OM atau Orkes Melayu antara lain OM. Sera, OM. Monata, OM Palapa, OM New Palapa, OM RGS dan OM yang lebih kecil lainya yang mengibarkan aliran Musik Dangdut Koplo di Nusantara ini.

Musik dangdut terus mengalami perkembangan. Menjelang tahun 2000, muncul penyanyi dangdut yang sangat mendapatkan perhatian masyarakat. Hal itu dikarenakan gerakan goyangnya melebihi gerakan penyanyi lain, bahkan manusia normal. Gerakan berputar-putar dari atas ke bawah merupakan ciri khas penyanyi tersebut. Inul Daratista merupakan pemilik goyangan maut itu.

Kemunculan Inul Daratista sangat dikecam oleh kalangan agama. Faktor moral dan norma merupakan alasannya. Tanggapan positif diberikan oleh sebagian kalangan yanga memandangnya sebagai suatu seni dan ekspresi diri. Perbedaan pendapat itu memicu kontroversi dan semakin mempopulerkan nama Inul Daratista. Berawal dari peristiwa itu, masyarakat kalangan atas mulai memperhatikan musik dangdut.

Pada masa 2000 an juga, musik dangdut tidak dapat dipandang lagi sebagai musik kampungan. Berbagai peristiwa dan acara terhormat mulai menampilkan musik dangdut. Tayangan utama di stasiun televisi menampilkan musik dangdut. Kafe-kafe terkenal tidak segan menampilkan musik dangdut.

Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut. Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.

Dan saat ini Musik dangdut sudah menjangkau segala kalangan Masyarakat dari kalangan kelas bawah samapai kalangan menengah dan kelas ataspun sudah mulai ketagihan dengan Seni Musik Dangdut ini. Hingga Musik dangdut pun sudah merambah di dunia Diskotik yang sudah memutar Musik Dangdut sebagai Musik wajibnya, Dan sudah tak asing lagi saat ini Banyak Stasiun Radio yang menamakan dirinya sebagai Stasiun Radio Dangdut bahkan Stasiun Telivisi Dangdut Indonesia, karena kecintaan masyarakat dengan Irama Musik dangdut ini.

Maka tidak bisa dipungkiri Irama Musik dangdut ini bisa dibanggakan menjadi Musik Asli Indonesia. Dan akhirnya Musik Asli Dangdut Indoensia sudah merambah ke Dunia Internasional antara lain Musik dangdut ini sudah masuk ke negara Jepang yang mulai gandrung dengan Musik Dangdut ini yang menwa kebanggaan kita akan Musik Dangdut Musik Asli Indonesia kita tercinta ini.


Artikel ini terdiri dari 3 halaman, klik hal berurutan



Sering dilihat, yang lain mungkin juga penting