Hal 1
Oleh: Nasbahry Couto
Desain Grafis dan Ragam Persepsi
Pendahuluan
Dalam ilmu desain, yang dicari adalah fisik benda yang akan diciptakan, benda itu berbentuk. Karena itu, dalam teori desain, bentuk (form) menjadi pusat perhatian desainer dan bukan hanya masalah warna atau lainnya. Karena itu, teori-teori desain dimulai dari teori pembangkit bentuk (form generator) atau pengarah bentuk (generator of form), yang kedua ini adalah yang ikut menentukan bentuk disamping yang pertama.
Harus disadari pentingnya suatu keputusan desain yang diambil tentang kepastian bentuk visual. Sebaliknya, persepsi adalah hal yang ditimbulkan bentuk visual karya desain. Karena itu, mana yang penting mencari bentuk visual tanpa mempedulikan persepsi yang akan ditimbulkannya atau sebaliknya?
Pengetahuan dasar dalam mendesain, seperti nirmana datar, nirmana ruang, dasar visual, rupa dasar dan sebagainya adalah pengetahuan yang mengandung teori persepsi secara implisit di dalamnya. Namun, hal itu jarang disadari. Kita dapat mulai dengan pertanyaan, apakah yang berfungsi sebagai pembangkit bentuk (form generator) dalam sebuah desain?. Dan apa pula yang membatasi bentuknya (constraint)?.
Untuk hal yang bersifat interpretasi atau persepsi kita dapat mulai dengan pertanyaan, bagaimana membangun persepsi sebuah karya desain yang mencitrakan moderen, klasik, romantis, folk, tradisional, kekanakan, dewasa atau analogi-analogi dari persepsi lainnya?. Bagaimana pula peranan gambar atau font dalam membangun persepsi semacam itu?. Jadi, masih ada masalah yang krusial dan mendasar yang terkait dengan masalah persepsi yang perlu diungkapkan dalam bab ini di antaranya adalah sebagai berikut ini.
(a) Teori atau konsep desain seperti yang dikemukakan (Meggs, 1998), Walschaeger, 1991; dsb).
(b) Pembangkit Bentuk (form generator) dan Pembatas Bentuk Desain (constraint) seperti yang dikemukakan (Walschaeger, 1991, Sarwono & Lubis, 2005).
(c) Persoalan Desain, yaitu memahami bagaimana elemen atau bagian-bagian desain grafis disusun atau diaransir, atau bagaimana karyanya dapat menciptakan persepsi atau citra tertentu seperti yang dikemukakan (Walschaeger, 1991, Allen, 2009).
(d) Persepsi terhadap huruf (font) dan font-font yang efektif dipakai dalam bidang desain grafis seperti yang dikemukakan (Airey, David. 2010, Pujiyanto, 2008).
(e) Persepsi terhadap gaya atau corak desain seperti yang dikemukakan(Meggs, 1998, Ansley, 2001), dan sebagainya.